Ilmu Budaya Dasar : Manusia dan pandangan hidup


MAKALAH
ILMU BUDAYA DASAR
MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP





DISUSUN OLEH :

CHIKA MAULANI AZIZAH
(11519461)
1PA04



FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS GUNADARMA
DEPOK
2019




KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena telah melimpahkan Rahmat-Nya berupa kesehatan, kesempatan, dan pengetahuan sehingga saya bisa menyelesaikan makalah yang berjudul Manusia dan pandangan hidup ini dengan baik dan tepat pada waktunya.
Terima kasih juga saya ucapkan kepada dosen dan teman-teman yang telah berkontribusi membantu saya dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.
Saya berharap semoga makalah ini bisa memberikan banyak manfaat serta menambah pengetahuan para pembaca. Namun terlepas dari itu, saya memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga saya sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.





Jakarta, 25 November 2019



Penyusun



DAFTAR ISI

Kata Pengantar ........................................................................................................................          i
Daftar Isi .................................................................................................................................         ii

BAB I PENDAHULUAN                                    
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................         1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................................         1
1.3 Tujuan Masalah ........................................................................................................         2
                                                                    
BAB II PEMBAHASAN                                   
2.1 Pandangan hidup .....................................................................................................         3
2.2 Cita-cita ...................................................................................................................         3
2.3 Kebajikan .................................................................................................................         4
2.4 Usaha atau perjuangan .............................................................................................         5
2.5 Keyakinan atau kepercayaan ...................................................................................         5
2.6 Cara berpandangan hidup yang baik  ......................................................................         6
BAB III PENUTUP
3.1 KESIMPULAN .......................................................................................................         9
3.2 SARAN ...................................................................................................................         9
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................       10



BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Manusia adalah makhluk hidup ciptaan Tuhan yang paling tinggi derajatnya. Dikarenakan manusia memiliki akal, pikiran dan rasa. Ketika kekayaan manusia inilah yang membuat manusia disebut sebagai khalifah di bumi ini. Tuntukan hidup manusia lebih dari pada tuntutan hidup makhluk lainnya yang membuat manusia berfikir lebih maju untuk memenuhi kebutuhan atau hajat hidupnya di dunia, baik yang bersifat jasmani maupun rohani. Dari proses ini maka lahirlah apa yang disebut kebudayaan dan pandangan terhadap hidup.
Setiap manusia memiliki pandangan hidup yang berbeda-beda mengelompokkan pandangan hidup yang berdeda-beda akan menciptakan paham atau aliran. Pandangan hidup tidak terlepas dari masalah nilai dalam kehidupan manusia. Jadi pandangan terhadap hidup ini adalah segala sesuatu yang dihasilkan oleh akal budi manusia. Pandangan hidup dapat menjadi pegangan, bimbingan dan tuntutan seseorang ataupun masyarakat dalam menempuh kehidupan. Oleh karena itu, dalam kehidupan dunia dan akhirat pandangan hidup seseoranglah yang menentukan akhir hidup mereka sendiri. Selain itu pandangan hidup juga tidak langsung muncul dalam masyarakat, melainkan melalui berbagai proses dalam menemukan jati diri atau pandangan hidupnya. Mulai dari masa kanak-kanak hingga dewasa.
Dalam penemuan pandangan hidup tersebut, tidak lepas juga dengan pendidikan. Manusia mengetahui tentang hakikat hidup dan sebagainya adalah berasal dari pendidikan. Oleh karena itu jika kita membahas tentang pendangan hidup, tidak boleh lepas dari pendidikan manusia dapat berfikir ledih kedepan mulai dari kehidupan baik lahir dan batin.

1.2  Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan pandangan hidup dan ideologi?
2. Apakah yang dimaksud dengan cita-cita?
3. Apakah yang dimaksud dengan kebajikan?
4. Apakah yang dimaksud dengan usaha/perjuangan?
5. Apakah yang dimaksud dengan keyakinan/kepercayaan?
6. Bagaimana cara berpandangan hidup yang baik?

1.3  Tujuan masalah
1. Dapat mengetahui pengertian pandangan hidup dan ideologi.
2. Dapat mengetahui apa itu cita-cita.
3. Dapat mengetahui apa itu kebajikan.
4. Dapat mengetahui apa itu usaha/perjuangan.
5. Dapat mengetahui apa itu keyakinan/kepercayaan.
6. Dapat mengetahui langkah-langkah berpandangan hidup yang baik.



BAB II
PEMBAHASAN

2.1    Pandangan hidup
Pandangan hidup pasti ada pada diri setiap seorang dan pandangan hidup itu sendiri bersifat kodrat. Karena ia menentukan masa depan seseorang maka arti pandangan hidup sangat lah perlu untuk di jelaskan untuk jadi pertimbaan kita untuk menentukan pandangan hidup kita kedepan. Pandangan hidup sendiri artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia. Pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya.
Dengan demikian pandangan hidup manusia melalui proses waktu yang lama dan terus menerus bukanlah timbul seketika atau dalam waktu yang sangat singkat, sehingga hasil pemikran itu dapat diuji kenyataannya. Atas dasar ini manusia menerima hasil pemikiran itu sebagai pegangan, pedoman, arahan, atau petunjuk yang disebut pandangan hidup.
Pandangan hidup banyak sekali macamnya dan ragamnya. Akan tetapi pandangan hidup dapat diklasifikasikan berdasarkan asalnya yaitu terdiri dari 3 macam :
1.  Pandangan hidup yang berdasarkan dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya.
2.   Pandangan hidup yang berupa ideology yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada negara tersebut.
3.   Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatife kebenarannya.

Pandangan hidup pada dasarnya mempunyai unsur-unsur yaitu cita-cita, kebajikan, usaha, keyakinan atau kepercayaan. Keempat unsur tersebut menjadi satu kesatuan yang tidak bisa terpisahkan. Cita-cita ialah apa yang diinginkan yang mungkin dapat dicapai dengan usaha atau peruangan. Tujuan yang hendak dicapai ialah kebajikan, yaitu segala hal yang baik yang mebuat manusia makmur,bahagia,damai,tentram. Usaha atau perjuangan adalah kerja keras yang dilandasi keyakinan atau kepercayaan. Keyakinan atau kepercayaan diukur dengan kemampuan akal. Kemampuan jasmani, dan kepercayaan kepada Tuhan.

2.2    Cita-cita
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, yang disebut cita-cita adalah keinginan, harapan, tujuan, yang selalu ada dalam pikiran. Baik keinginan, harapan, maupun tujuan merupakan apa yang mau di peroleh seseorang pada masa mendatang dan semakin lama semakin tinggi. Dengan demikian cita-cita merupakan pandangan masa depan, dan masa depan merupakan pandangan hidup yang akan datang. Dalam kehidupannya, manusia tidak dapat melepaskan diri dari cita-cita, kebajikan, dan sikap hidup itu. Tidak ada orang hidup tanpa cita-cita, tanpa berbuat kebajikan, dan tanpa sikap hidup. Sudah tentu kadar atau tingkat cita-cita, kebijakan dan sikap hidup itu berbeda-beda bergantung kepada pendidikan, pergaulan, dan lingkungan masing-masing. Itulah sebabnya, cita-cita, kebajikan, dan sikap hidup banyak menimbulkan daya kreativitas manusia. Banyak hasil seni yang melukiskan cita-cita, kebajikan, dan hidup seseorang. Cita-cita ini perasaan hati yang merupakan suatu keinginan, kemauan, niat, atau harapan. Cita-cita itu penting bagi manusia, karena adanya cita-cita menandakan kedinamikan manusia.
Ada tiga katagori keadaan hati seseorang, keras, lunak, dan lemah. Orang yang berhati keras, tak berhenti berusaha sebelum cita-citanya tercapai. Ia tak menghiraukan rintangan, tantangan, dan segala kesulitan yang dihadapinya. Orang yang berhati lunak dalam usaha mencapai cita-citanya menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi. Orang yang berhati lemah, mudah terpengaruhi oleh situasi dan kondisi. Cita-cita, keinginan, harapan, banyak menimbulkan daya kreatifitas para seniman. Banyak hasil seni seperti: drama, novel, film, musik, tari, filsafat yang lahir dari kandungan cita-cita, keinginan, harapan dan tujuan.
Apabila cita-cita itu tidak mungkin atau belum mungkin terpenuhi, maka cita-cita itu disebut angan-angan. Biasanya, Cita-cita selalu berkaitan dengan Tujuan hidup manusia, minat, bakat dan potensi manusia itu sendiri. Dapat atau tidaknya seseorang dalam mencapai apa yang dicita-citakan itu tegantung dari tiga faktor. Pertama, manusianya yaitu yang memiliki cita-cita; kedua, kondisi yang dihadapi selama mencapai apa yang dicita-citakan; dan ketiga, seberapa tinggikah cita-cita yang hendak dicapai.

2.3  Kebajikan
Kebajikan atau kebaikan atau perbuatan yang mendatangkan kebaikan pada hakikatnya sama dengan perbuatan moral, perbuatan yang sesuai dengan norma-norma, agama, dan etika. Jadi, kebajikan itu adalah perbuatan yang selaras dengan suara hati kita, suara hati masyarakat, dan hukum Tuhan. Kebajikan berarti berkata sopan, santun, berbahasa baik, bertingkah laku baik, ramah tamah terhadap siapapun, berpakaian sopan agar tidak merangsang bagi yang melihatnya, dan lain-lain.
Kebajikan manusia nyata dan dapat dirasakan dalam tingkah lakunya. Karena tingkah laku bersumber pada pandangan hidup, maka setiap orang memiliki tingkah laku sendiri-sendiri, sehingga tingkah laku setiap orang berbeda-beda. Faktor-faktor yang menentukan tingkah laku setiap orang ada tiga hal, yaitu :

1.      Faktor pembawaan (heriditas) yaitu faktor dari sejak masih dalam kandungan,
2.      Faktor yang dipengaruhi oleh lingkungan (environment) karna sebagai alam kedua setelah lahir ini sangat mempengaruhi tingkah laku seseorang dikarenakan lingkungan lah sebagi cara dia untuk menentukan baik/buruknya hidupnya seseorang,
3.      Faktor pengalaman ini mempengaruhi seseorang untuk bertingkah laku lebih baik karna dia sudah tahu bagaimana jalan hidupnya yang sudah dia alami selama hidup sebagai pelajaran.
Dalam prakteknya, dari ketiga faktor diatas, yaitu hereditas, lingkungan, dan pengalaman, manakah yang paling dominan? sulit diberikan jawaban, karena ketiganya terjalin erat sekali. Disamping itu ketiga faktor tersebut dalam membentuk pribadi seseorang berbeda kekuatannya dengan pembentukan pada pribadi lain.

2.4     Usaha atau perjuangan
 Usaha adalah kerja keras untuk mewujudkan cita-cita. Setiap manusia harus kerja keras untuk kelanjutan hidupnya. Sebagian hidup manusia adalah usah. Perjuangan untuk hidup, da ini suda menjadi kodrat manusia. Tanpa usaha manusia tidak bias hidup sempurna. Orang bercita-cita ingin kaya maka ia harus bekerja keras, jika seseorang ingin jadi ilmuan maka ia harus rajin belajar dan tekun serta memenuhi semua ketentuan akademik. Kerja keras ada dua yaitu kerja keras otak dan kerja keras tenaga. Otak biasanya digunakan ilmuan tenagah biasanya di gunakan oleh buruh. Kerja keras pada hakikatnya menghargai dan meningkatkan harkat dan martabat manusia. Jika seorang pemalas maka dia kan miskin , melarat dan berarti akan menjatuhkan martabat dia sendiri. Kemapuan usaha manusia itu berbeda-beda sehingga timbul perbedaan tingkat kemakmuran antara masnusia tetapi perbedaan itu bisa diatasi karena rasa kebersamaan dan belas kasih (cinta kasih) ketidaksamaan itu bias diatasi dengan cara gotong-royong.

2.5  Keyakinan atau kepercayaan
Keyakinan atau kepercayaan yang menjadi dasar pandangan hidup berasal dari akal atau kekuasaan Tuhan. Menurut Prof.Dr.harun Nasution, ada tiga aliran filsafat, yaitu aliran naturalis, aliran inlektualisme, dan aliran gabungan.

2.5.1  Aliran Naturalisme
Hidup manusia itu dihubungkan dengan hubungan ghaib yang merupakan kekuatan tertinggi. Kekuatan ghaib itu dari nature, dan nature itu dari Tuhan. Tetapi bagi yang tidak percaya pada tuhan, nature itulah yang tinggi. Tuhan menciptakan alam semesta lengkap dengan hukum-hukumnya, secara mutlak dikuasai Tuhan. Manusia sebagai mahluk tidak mampu menguasai alam ini, karena manusia itu lemah. Manusia hanya dapat berusaha tetapi Tuhan yang menentukan.

Aliran naturalis berintikan spekulasi, mungkin ada Tuhan mungkin juga tidak ada tuhan. Lalu mana yang benar ? yang benar adalah keyakinan. Jika kita yakin Tuhan itu ada, maka kita katakan Tuhan itu ada. Bagi yang tidak ada maka dia anggap Tuhan itu nature. Bagi yang percaya Tuhan itu kekuasaan tertinggi dan manusia adalah makluk Tuhan maka manusia mengabdi kepada Tuhan berdasarkan ajaran-ajarannya. Ajaran agama itu ada dua macam yaitu :

1.     Ajaran dogmatis, agama tuhan yang melalui nabi-nabi dan bersifat mutlak.
2.    Ajaran agama dari pemuka-pemuka agama, yaitu sebagian hasil pemikiran manusia, sifatnya relatif.

Apabila aliran naturalisme ini di hubungkan dengan pandangan hidup, maka keyakinan manusia itu bermula dari Tuhan. Jadi, pandangan hidup dilandasi oleh ajaran-ajaran Tuhan melalui agamanya. Manusia yakin bahwa kebajikan itu di ridhoi oleh Tuhan. Pandangan hidup yang dilandasi keyakinan bahwa Tuhanlah kekuasaan tertinggi, yang menentukan segala-galanya disebut pandangan hidup religious (keagamaan). Sebaliknya, apabila manusia tidak mengakui adanya Tuhan, nature adalah kekuatan tertinggi, maka keyakinan itu bermula dari kekuatan nature. Pandangan hidupnya dilandasi oleh kekuatan nature. Manusia yakin bahwa kebajikan adalah kebajikan nature. Pandangan hidup yang dilandasi oleh kekuatan nature bersifat atheism. Ini disebut pandangan hidup komunis.

2.5.2   Aliran Intelektualisme
Dasar aliran ini adalah logika, manusia mengutamakan akal. Dengan akal manusia berpikir. Mana yang benar menurut akal, itu lah yang baik. Apabila aliran ini dihubugkan dengan pandangan hidup, maka keyakinan manusia itu bermula dari akal. Jadi pandangan hidup ini dilandasi oleh keyakinan kebenaran yang diterima akal. Benar menurut akal itu lah yang baik.
2.5.3   Aliran Gabungan
Apabila kita kaji maka antara dua pandangan hidup ini terdapat perbedaan pokok. Pandangan hidup sosialisme menekankan pada logika kolektif, sedangkan pandangan hidup sosialisme mengutamakan logika berfikir dan hati nurani. Pandangan hidup sosialisme tidak begitu menghiraukan kekuasaan tuhan. Sebaliknya sosialisme relidius kekuasaantuahn begitu menentukan.


2.6    Cara berpandangan hidup yang baik
Manusia pasti mempunyai pandangan hidup walau bagaimanapun bentuknya. Bagaimana kita memeperlakukan pandangan hidup itu tergantung pada orang yang bersangkutan. Ada yang memperlakukan pandangan hidup itu sebagai sarana mencapai tujuan dan ada pula yang memperlakukaan sebagai penimbul kesejahteraan, ketentraman dan sebagainya.
Akan tetapi yang terpenting, kita seharusnya mempunyai langkah-langkah berpandangan hidup ini. Karena hanya dengan mempunyai langkah-langkah itulah kita dapat memperlakukan pandangan hidup sebagai sarana mencapai tujuan dan cita-cita dengan baik. Adapun langkah-langkah itu sebagai berikut :

1.              Mengenal
Mengenal merupakan suatu kodrat bagi manusia yaitu merupakan tahap pertama dari setiap aktivitas hidupnya yang dalam hal ini mengenal apa itu pandangan hidup. Tentunya kita yakin dan sadar bahwa setiap manusia itu pasti mempunyai pandangan hidup, maka kita dapat memastikan bahwa pandangan hidup itu ada sejak manusia itu ada, dan bahkan hidup itu ada sebelum manusia itu belum turun ke dunia.

2.             Mengerti
Tahap kedua untuk berpandangan hidup yang baik adalah mengerti. Mengerti disini dimaksudkan mengerti terhadap pandangan hidup itu sendiri. Bila dalam bernegara kita berpandangan pada Pancasila, maka dalam berpandangan hidup pada Pancasila kita hendaknya mengerti apa Pancasila dan bagaimana mengatur kehidupan bernegara. Begitu juga yang berpandangan hidup pada agama Islam. Hendaknya kita mengerti apa itu Al-Qur'an, Hadist dan ijmak itu dan bagaimana ketiganya itu mengatur kehidupan baik di dunia maupun di akhirat.

3.              Menghayati
Langkah selanjutnya setelah mengerti pandangan hidup adalah menghayati pandangan hidup itu. Dengan menghayati pandangan hidup kita memperoleh gambaran yang tepat dan benar mengenai kebenaran pandangan hidup itu sendiri.
Menghayati disini dapat diibaratkan menghayati nilai-nilai yang terkandung didalamnya, yaitu dengan memperluas dan mernperdalam pengetahuan mengenai pandangan hidup itu sendiri. Langkah-langkah yang dapat ditempuh dalam rangka menghayati ini, menganalisa hal-hal yang berhubungan dengan pandangan hidup, bertanya kepada orang yang dianggap lebih tahu dan lebih berpengalaman mengenai isi pandangan hidup itu atau mengenai pandangan hidup itu sendiri. Jadi dengan menghayati pandangan hidup kita akan memperoleh mengenai kebenaran tentang pandangan hidup itu sendiri.

4.             Meyakini
Setelah mengetahui kebenaran dan validitas, baik secara kemanusiaan, maupun ditinjau dari segi kemasyarakatan maupun negara dan dari kehidupan di akhirat, maka hendaknya kita meyakini pandangan hidup yang telah kita hayati itu. Meyakini ini merupakan suatu hal untuk cenderung memperoleh suatu kepastian sehingga dapat mencapai suatu tujuan hidupnya.

5.              Mengabdi
Pengabdian merupakan sesuatu hal yang penting dalam menghayati dan meyakini sesuatu yang telah dibenarkan dan diterima baik oleh dirinya lebih-lebih oleh orang lain. Dengan mengabdi maka kita akan merasakan manfaalnya. Sedangkan perwujudan manfaat mengabdi ini dapat dirasakan oleh pribadi kita sendiri. Dan manfaat itu sendiri bisa terwujud di masa masih hidup dan atau sesudah meninggal yaitu di alam akhirat.

6.             Mengamankan
Mungkin sudah merupakan sifat manusia bahwa bila sudah mengabdi pada suatu pandangan hidup lalu ada orang lain yang mengganggu dan atau menyalahkannya tentu dia tidak menerima dan bahkan cendemng untuk mengadakan perlawanan. Hal ini karena kemungkinan merasakan bahwa dalam berpandangan hidup itu dia telah mengikuti langkah-langkah sebelumnya dan langkah-langkah yang ditempuhnya itu telah dibuktikan kebenarannya sehingga akibatnya bila ada orang lain yang mengganggunya maka dia pasti akan mengadakan suatu respon entah respon itu berwujud tindakan atau lainnya.



BAB III
PENUTUP

3.1  Kesimpulan
Pandangan hidup adalah gagasan atau pertimbangan yang menjadi pedoman, pegangan, arahan, petunjuk untuk hidup. Gagasan itu dapat diterima oleh akal manusia dan dapat diakui kebenarannya sehingga, manusia menerima hasil pemikiran itu sebagai pedoman, pegangan, arahan, petunjuk yang disebut pandangan hidup. Pandangan hidup cenderung diikat dengan nilai-nilai sehingga berfungsi sebagai pelengkap nilai-nilai dalam pembenaran atau rasionalisasi nilai. Pandangan hidup terdiri dari atas cita-cita, kebajikan, dan sikap hidup. Dengan cita-cita manusia mempunyai kehendak untuk mewujudkan apa yang menjadi harapan dan tujuan hidup, Akan tetapi Allah yang menentukannya. Pandangan hidup sangat erat kaitannya dengan kebajikan. Karena pada esensinya pandangan hidup merupakan pembenaran dan rasionalisasi dari nilai. Untuk mewujudkan sebuah pandangan hidup harus dilandasi dengan sikap hidup yang positif.

3.2  Saran
Saran yang dapat di sampaikan adalah sebagai berikut:
a) Tanamkan pandangan hidup atau prinsip hidup pada anak sejak dini agar mereka kelak menjadi manusia yang bijak dan berwatak mulia.
b) Baiknya seorang manusia memegang teguh pandangan hidup yang dimilikinya agar dalam kehidupannya selalu melakukan kebajikan.


DAFTAR PUSTAKA

Saputro, I. (2013, Mei 08). Pengertian pandangan hidup. Thejoker-indra. Diakses pada 25 November 2019 melalui http://thejoker-indra.blogspot.com/2013/05/pengertian-pandangan-hidup.html
Nofiansah, R. (2013, Desember). Makalah IBD manusia dan pandangan hidup. Rendiez31. Diakses pada 25 November 2019 melalui https://rendiez31.blogspot.com/2013/12/makalah-ibd-manusia-dan-pandangan-hidup.html
Rezayds. (2018, Mei). Manusia dan pandangan hidup. Rezayds.web.id. Diakses pada 25 November 2019 melalui https://rezayds.web.id/wp-content/uploads/2018/05/Manusia-dan-Pandangan-Hidup.pdf
Chaesariyani, F. (2012, Juni 10). Langkah-langkah berpandangan hidup yang baik. Vdeeaa. Diakses pada 25 November 2019 melalui http://vdeeaa.blogspot.com/2012/06/langkah-langkah-berpandangan-hidup-yang.html

Komentar

  1. Eu verifiquei em muitos sites o meu teste de velocidade de conexão à Internet e encontrei as super informações aqui. Confira este blog

    BalasHapus
  2. Hi there,
    this is a very good blog I appreciate your work. thanks for sharing such a useful information.
    visit my blog
    Credit Card Generator

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Panel hack IG

Berbagi link aplikasi.